Nama : Karsanti Reno A
NPM : 24212028
Kelas : 4EB14
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Para eksekutif
keuangan di seluruh dunia menghargai cara-cara baru dan imajinatif untuk
meminimalkan eksposur yang dihadapi atas volatilitas kurs valuta asing, harga
komoditas, tingkat suku bunga dan harga sekuritas.
I. Hal Mendasar
Tujuan utama
manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan
ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Risiko pasar terdapat
dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat,
akuntan manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya. Risiko likuiditas timbul karena
tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara
bebas. Diskontinuitas pasar mengacu
pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara
bertahap. Risiko kredit merupakan
kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat
memenuhi kewajibannya. Risiko
regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Risiko pajak merupakan risiko
bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak
yang diinginkan. Risiko akuntansi adalah
peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian
dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.
II. Mengapa Mengelola Risiko Keuangan?
Pertumbuhan
jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan
menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif
dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama,
manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan.
Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga
meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas, laba yang stabil juga mengurangi
kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan atau risiko bahwa laba mungkin
tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
Manajemen
eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko
bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat
melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang berkonsentrasi pada
produksi dan pemasaran. Manfaat yang sama juga tersedia bagi lembaga keuangan.
III. Peranan Akuntansi
Akuntan
manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses risio manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasi eksposur pasar, mengkuansifikasi keseimbangan
yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang
dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai
tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
· Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar
yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi
dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan
atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Tampilan 11-2 dibawah ini menggambarkan kerangka
dasar yang dikembangkan oleh J.P. Morgan, sekarang bernama J.P. Morgan/Chase.
Disebut sebagai kubus pemetaan risiko yang mengacu pada kondisi keuangan dan
pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang memengaruhi nilai suatu perusahaan.
Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko
harga komoditas dan ekuitas.
· Menguantifikasikan Penyeimbangan
Peran lain yang
dimaikan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses
kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons
risiko.
· Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam dunia
kurs mengambang manajemen risiko mencakup 1) antisipasi pergerakan kurs 2)
pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan 3) perancangan
strategi perlindungan yang memadai dan 4) pembuatan pengendalian manajemen
risiko internal.
§ Peramalan atas
Perubahan Kurs
Informasi yang
sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang)
berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini:
§ Potensi Risiko
Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan
kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan
kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan
§ Strategi
Pelindung
Strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau
menghilangkan potensi risiko tersebut. Strategi ini mencakup lindung niali
neraca, operasional dan kontraktual.
§ Akuntansi untuk
Produk Lindung Nilai
Produk lindung
nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan
penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan
risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak
forward, future, swap, opsi dan gabungan dari ketiganya.
§ Kontrak Forward
Valas
Sejumlah importir dan eksportir secara umum
menggunakan kontrak forward valuta asing apabila barang yang ditagihkan dalam
mata uang asing itu dibeli dari atau dijual kepada pihak
§ Future Keuangan
Suatu kontrak future keuangan memiliki sifat yang
mirip dengan kontrak forward. Seperti halnya, forward, future merupakan
komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan, atau dengan
cara lain, future juga digunakan untuk penyelesaian tunai selain penyerahan dan
dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak penyeimbang untuk
instrumen keuangan yang sama.
§ Opsi mata uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk
membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat)
berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa
(eksekusi) yang telah ditenukan. Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk
mengelola laba
§ Swap mata uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa
depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan
sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses
terhadap pasar modal yang sebelum tidak terdapat diakses dengan biaya yang
relatif rendah. Swap ini juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung
nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
§ Perlakuan
Akuntansi
IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja direvisi,
berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.
Provisi dasar standar ini adalah:
- Seluruh instrumen derivatif dicatat pada neraca sebagai aktiva dan
kewajiban.
- Keuntungan dam kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrumen
derivatif bukanlah aktiva atau kewajiban.
- Lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan
akuntansi khusus
- Hubungan lindung nilai harus terdokumentasi secara lengkap demi manfaat
pembaca laporan
- Keuntungan atau kerugian dari investasi bersih dalam mata uang asing
(posisi aktiva atau kewajiban terpapar bersih) pada awalnya dicatat dalam laba
komprehensif lainnya.
- Keuntungan atau kerugian dari lindung nilai terhadap arus kas masa depan
yang belum pasti
§ Isu praktik
Ada empat cara untuk mengukur perubahan dalam nilai
wajar risiko yang sedang dilindung nilai: nilai pasar wajar, penggunaan kurs
spot nilai tukar ke-kurs spot lainnya, penggunaan kurs forward nilai tukar
kekurs forward nilai tukar lainnya dan penggunaan model penentu harga opsi.
Terdapat banyak cara untuk menghitung perubahan dalam nilai investasi lindung
nilai. Akhirnya, perhitungan ini dapat dilakuakn baik sebelum atau sesudah
pajak.
DAFTAR PUSTAKA :
Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K, 2010, Akuntansi Internasional, Buku 2, Edisi keenam,
Jakarta;Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar