Minggu, 06 Maret 2016

Tugas Individu_Softskill Akuntansi Internasional_

                                   Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional


1.    Perkembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yanag terus berubah. Sejarah akuntansi dan para akuntan memperlihatkan perubahan secara terus menerus. Pada awalnya, akuntansi hanya digunakan untuk sistem pencatatan jasa perbankan dan skema pemungutan pajak. Sistem pencatatan berpasangan dikembangkan untuk memenuhi perusahaan dagang. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestik dan internasional sangat besar. Akuntansi telah memperluas lingkupnya terhadap konsultasi menejemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya. Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? Karena kita akan dapat memahami dengan lebih baik Sistem Akuntansi suatu negara dengan mengetahui faktor- faktor dasar yang memengaruhi perkembangannya.
Faktor- faktor yang memepengaruhi perkembangan akuntansi nasional adalah  sebagai berikut :
1.      Sumber Pendanaan.
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat,akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan,akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran deviden dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena itu lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan,pengungkapan public yang luas tidak perlu
2.      Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dinegara barat memiliki dua orientasi sistem hukum akuntansi, yakni:
a.       Kodifikasi hukum (sipil)
Yakni akuntansi yang digabungkan dalam bentuk hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
b.      Kodifikasi umum (kasus)
Berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adamya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap
3.      Perpajakan
Dikebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Pada umumnya pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama, seperti contohnya di Jerman dan Swedia. Namun tidak di Belanda, pajak keuangan dan pajak akuntansinya berbeda. Laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, terkadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Misalnya di Amerika,penilaian persediaan berdasarkan LIFO.
4.      Ikatan Politik dan Ekonomi
Teknologi akuntansi dialihkan melalui perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembakuan.

5.      Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.Pada negara Israel, Amerika, Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat harga umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, Amerika Serikat dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.

6.      Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Terdapat beberapa poin penting dalam faktor ini, diantaranya:
a.       Kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritas asset
b.      Penilaian aset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur
c.       Penilaian aset tidak berwujud dan sumber daya manusia yang semakin berkembang

7.      Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Dalam arti bahwa pendidikan akuntansi yang profesional akan sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah.

8.      Budaya
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial), meliputi:
a.       Individualisme
b.      Jarak kekuasaan
c.       Penghindaran ketidakpastian
d.      Maskulinitas

Hofstede, Garay mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya akuntansi, yaitu empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yakni:
a.       Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian
b.      Keseragaman versus fleksibilitas
c.       Konservatisme versus optimisme
d.      Kerahasiaan versus transparansi




2.    Klasifikasi Akuntansi Internasional

Mengapa kita harus melakukan klasifikasi (perbandingan) Sistem Akuntansi keuangan nasional atau regional? Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana Sistem Akuntansi nasional berbed- beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem- sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan Sistem Akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.

Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Klasifikasi Akuntansi Internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, diantaranya:
1.        Pertimbangan
Bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman
2.        Secara Empiris
Menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data, prinsip, dan praktik akuntansi.
·         Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960. Beliau mengidentifikasi empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
1.        Berdasarkan pendekatan makro ekonomi
Tujuan perusahaan pada umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.

2.        Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi
Berfokus pada perusahaan yang secara individu memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki.

3.        Berdasarkan pendekatan disiplin independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan  berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.

4.        Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi di standarisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.


Sumber :
Frederick D.S. Choi & Gary K. Meek , Akuntansi Internasional buku 1 edisi 6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar