Nyaris tak percaya dengan kehidupan
diampun merasa terabaikan oleh alam
mereka meronta lelah mulai dirasakan
hujan menangis tercurahlah kepedulian
Bukan tak sanggup menahan
sang surya hadirlah usirkan kelam
terusik keinginan potong harapan
layu benalu lambatnya pertumbuhan
Disini ada sebuah rasa
menopang menanti masa
jauh terbawa menatap dunia
janji terbungkam risau melanda
KepadaMu Tuhan Sang Penguasa
tanpa curiga kami memohon do'a
walau sulit jalan ini tuk merembaka
selalu yakini kekuasaanMu tiada terkira
Terjaga lelapku terusik rindu
dekap harapan yang kita tunggu
resah terlahir hingga curigai waktu
pudarlah keyakinan khawatirkan ragu
Bunga merekah jangan layu
semai benih kembangkan rayu
luapkan nyata bentuk kejujuran itu
demi janji indahnya kisah bila menyatu
Terbersit tanda tanya
rasa takut hadir menyiksa
andai niatmu terungkap dusta
pastinya duka derita kan menyapa
Dalam penantian penuh do'a
diam bertahan teguhkan asa
tukar keterpurukan carita lama
hanya ingin bahagiakanmu selamanya
I love u
Ketika kasih sayang terasa
darimu tulus tanpa terpaksa
bersama niat wujudkan cita-cita
budi luhur tak berharap balas jasa
Ikhlas peduli hargai semua
senyum hiburkan saat terluka
kembali ceria nikmati bersama
lugas mengembang musnahkan duka
Sadarku hanya buah hati
benih tumbuh dari cinta suci
isak tangis jujur saat kumemaki
haru meratap sesali adanya benci
Engkaulah tempat mengadu
bagai atap peneduh jiwa rancu
peranmu setia enggan meragu
kedamaian ini abadi bersamamu
TERIMAKASIHKU UNTUKMU
(AYAH ) dan ( IBU )
I LOVE U ......
Dalam kehampaan tanpa menyentuh kasih sayang,
kucoba bertahan dalam kesendirian yang kelam.
harapan demi harapan berakhir dengan kegagalan,
hanya ketegaran mengajarkanku untuk melawan.
Sulitnya meyakini ambisi dalam setiap keinginan,
memudarkan tekad tuk capai hal yang menakjubkan.
indahnya senyum menawarkan kebersamaan,
sekejap hilang menyaksikan sebuah penghianatan.
Disini aku terdiam menahan bimbangnya kerinduan,
mengingat kata sayang ketulusanmu dalam pengakuan.
hanya kenangan yang kini kian lekat membayang,
menambah kesedihan kecapkan pahitnya keputus'asaan.
Selama jalanku masih pantas kulewati dengan ketiadaan,
kebodohan ini tak layak lagi untuk terus menerus dikatakan.
bukan kusesali diriku telah memberikan kasih sayang,
akan tetapi aku yakin bahwa jalanku masih panjang.
--MESKIPUN SEMUA TINGGAL KENANGAN--
Diujung duka lara aku terdiam
menatap masa lalu dalam kesedihan
melupakanmu yang telah jauh meninggalkan
berlahan kubasuh air mata siksa hati yang kelam
Waktu tak berpihak pada harapan
tenggelamkan rasa tulus yang kuimpikan
menambah beban merasuk dalam siksaan
karena janjimu berakhir dengan penghianatan
Kusadari luka yang berkecamuk didada
terbentuk dari kata cintamu yang mesra
namun semua itu pahit hingga berbuah duka
mendengar pengakuanmu telah memilih dirinya
--AKU YANG TERLUKA--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar