Selasa, 12 Mei 2015

Laporan Audit Manajemen Pemasaran



Depok , 4 Mei 2015

No                   : 001/KLS/IV/2015
Lampiran         : 4 eksemplar
Perihal             : Laporan Hasil Audit Manajemen Pemasaran

Kepada
Yth, Pimpinan Marketing Office Perumahan CDE
Di Depok

          Kami telah melakukan audit atas Keterlambatan Penjualan unit rumah untuk periode 2014/201. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang Keterlambatan penjualan yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Audit atas Keterlambatan Penjualan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas keterlambatan sistem pemasaran yang mengakibatkan tidak tercapainya rencana jangka pendek ataupun jangka panjang perusahaan sehingga diharapkan dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
          Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I               : Informasi Latar Belakang
Bab II              : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III                        : Rekomendasi
Bab IV                        : Ruang Lingkup Audit
          Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
                                                                                                Tim Audit


                                                                                            Ivan dan Karsanti
Bab I
Informasi Latar Belakang


Perumahan CDE berlokasi di Jl. XYZ, Depok. didirikan tahun 1996 oleh para pengembang .

Perumahan CDE bergerak dibidang produksi properti. Tujuan dari didirikannya Perumahan adalah untuk membantu para konsumen yang membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal atau kebutuhan utamanya selain pendidikan. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis unit rumah dengan berbagai tipe yang berbeda.  

            Tujuan di lakukannya audit adalah untuk:
1.     Untuk mengetahui manajemen perusahaan telah menjalankan perencanaan    pemasaran dengan baik untuk mendukung pencapaian target perusahaan
2.     Untuk mengetahui tujuan pemasaran telah berjalan dengan baik untuk mendukung     pemasaran produk

Bab II
Kesimpulan Audit

Bedasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi: 
1.      Perusahaan mengendalikan aktivitas pemasarannya hanya melalui analisis pasar, belum mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biasa dan audit pemasaran
2.      tujuan pemasaran perusahaan CDE belum tepat dan  belum mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan, dan peluang.

    
Kriteria:
     
1.      Perusahaan dalam mengendalikan aktivitas pemasarannya harus melalui analisis pasar, analisis biasa dan audit pemasaran agar aktivitas pemasarannya dapat teratur, sesuai dengan ketentuan perusahaan dan tujuan perusahaan.
2.      tujuan pemasaran perusahaan CDE harus tepat dan harus mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan, dan peluang. Agar penjualan dapat mencapai target sesuai yang direncanakan.

Penyebab
  
1.      Perusahaan belum menerapkan adanya analisis biasa dan audit pemasaran.
     
2.      Perusahaan belum memanfaatkan peluang pemasaran dan belum menyediakan alternatif pemasaran ketika terjadi persaingan dalam kegiatan pemasaran dengan perusahaan lain yang lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan pemasarannya.
  Akibat
1.      Tidak bisa memaksimalkan target yang sudah di rencanakan akibatnya pengendalian  aktivitas perusahaan  hanya mencapai 70% -  90%

2.      Ketika terjadi persaingan dalam pemasaran yang ketat dan menggunakan sarana media yang lebih kreatif di perusahaan lain, mengakibatkan perusahaan tidak bisa memenuhi target jangka pendek yang telah dibuat sebelumnya.
     

Daftar Ringkasan Temuan Audit

No
Kondisi
Kriteria
Penyebab
Akibat
1.
perusahaan mengendalikan aktivitas pemasarannya hanya melalui analisis pasar , belum mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biasa dan audit pemasaran

Perusahaan dalam mengendalikan aktivitas pemasarannya harus melalui analisis pasar, analisis biasa dan audit pemasaran agar aktivitas pemasarannya dapat teratur, sesuai dengan ketentuan perusahaan dan tujuan
perusahaan tidak memiliki auditor pemasaran, dan belum menerapkan adanya analisis biasa dan audit pemasaran.
tidak bisa memaksimalkan target yang sudah di rencanakan akibatnya pengendalian aktivitas perusahaan  hanya mencapai 70%- -  90%
2
tujuan pemasaran perusahaan belum tepat dan  belum mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan, dan peluang.
Perusahaan dalam menentukan tujuan pemasaran harus tepat dan harus mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan, dan peluang.
Terhalang oleh sumber daya yang masih harus mengalami pembenahan dan banyaknya pesaing di lingkungan perumahan yang jauh lebih baik sistem pemasarannya.
tidak tercapainya rencana jangka pendek dan penjualan produk kurang maksimal.

BAB III
Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
      1.      Kelemahan Perusahaan dalam mengendalikan aktivitas pemasarannya hanya melalui analisis pasar, belum mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biasa dan audit pemasaran
      2.      Kelemahan dalam tujuan proses pemasaran yang terjadi pada prosedur pemasaran Perusahaan CDE belum beroperasi dalam mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan, dan peluang.


Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi maka di berikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :
1.      Perusahaan harus mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biasa dan audit pemasaran.
2.      Perusahaan harus membuat kebijakan yang lebih kreatif, inovatif, efektif, dan efisien dalam proses pemasarannya. Misalnya memanfaatkan media sosial yang banyak digemari oleh masyarakat dalam melakukan periklanan produknya.

Bab IV
Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakuakan hanya meliputi masalah audit pemasaran PT. CDE untuk periode 2014/2015. Audit kami mencakup pengujian sistem pengendalian manajemen dan tujuan pemasaran perusahaan.

Selasa, 14 April 2015

OBYEK WISATA YANG ADA DI KABUPATEN WONOGIRI

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah dan masuk dalam eks karesidenan Surakarta. Lokasi Kabupaten Wonogiri adalah di sebelah selatan dari Kota Solo. Kabupaten Wonogiri berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo di sebelah utara, bagian selatan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, Pacitan dan Magetan Jawa Timur serta bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul Yoyakarta. Wilayah selatan Wonogiri yang berbatasan dengan Laut selatan menyebabkan Kabupaten Wonogiri memiliki beberapa obyek wisata pantai yang cukup indah. Namun karena kurangnya penataan dan promosi dari pemeritah menyebabkan tempat wisata pantai di Wonogiri kurang begitu ramai dikunjungi. Berikut adalah 12 Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri yang Indah selengkapnya :

1. Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Bicara tentang wisata di Wonogiri rasanya tak lengkap kalau tidak membahas Waduk Gajah Mungkur. Tempat Wisata Waduk Gajah Mungkur telah menjadi salah satu ikon wisata di Wonogiri. Waduk Gajah Mungkur letaknya hanya berjarak sekitar 3 km dari Kota Wonogiri. Waduk ini merupakan waduk buatan yang dibangun untuk tujuan pertanian. Waduk Gajah Mungkur mulai dibangun pada tahun 1970 dan selesai pada tahun 1978. Waduk Gajah Mungkur memiliki luas sekitar 8800 ha dan dapat mengairi ribuan hektar sawah di Kabupaten sukoharjo, Sragen, Karanganyar dan Klaten. Saat ini di okasi Waduk Gajah Mungkur dijadikan sebagai tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh berbagai wisatawan dari berbagai daerah. Wisatawan dapat menikmati panorama waduk yang indah serta menikmati berbagai hasil ikan dari waduk yang sangat lezat.

2. Pantai Nampu

Tempat Wisata Pantai Nampu di Kabupaten Wonogiri ini memiliki pemandangan pasir putih dan batu karang yang sangat indah. Pantai ini bisa dibilang masih asri dan belum banyak terjamah manusia. Udara pantai yang segar dan bersih menjadi daya tarik tersendiri. Pantai Nampu ini berada di Kecamatan paranggupito Wonogiri, untuk mencapainya dapat dilakukan dengan naik bis umum dari Kota Solo ke arah Kecamatan paranggupito. Tiket masuk sangat murah yaitu hanya sebesar 2000 rupiah.


3. Pantai Banyutowo

Tempat wisata pantai di Wonogiri yang satu ini juga terdapat di Kecamatan Paranggupito. Tepatnya Pantai Banyutowo terdapat di Gudangharjo kecamatan Paranggupito Wonogiri. Nama pantai ini "Banyutowo" memiliki arti air tawar. Berarti di pantai ini terdapat air tawar yang berasal dari sejumlah sungai di sekitarnya. Di pantai ini juga terdapat pemandangan berupa batu karang yang indah sehingga sangat sayang untuk dilewatkan.


4. Pantai Sembukan

Selain Pantai Nampu dan Banyutowo teryata di Kecamatan Paranggupito juga ada pantai lainnya yaitu Pantai Sembukan. Pantai ini selain memiliki pemandangan yang indah juga dijadikan sebagai tempat bermeditasi dan ngalap berkah bagi penduduk sekitar pantai. Pada waktu tertentu di lokasi Pantai Sembukan ini diadakan acara larung dan wayangan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta. Selain untuk tempat wisata, di Pantai Sembukan juga dijadikan lokasi memancing yang tentunya mengasyikkan.


5. Air Terjun Setren

Kalau di Kabupaten Karanganyar memiliki Air Terjun Tawangmangu, di Wonogiri juga memiliki tempat wisata berupa air terjun yaitu Air Terjun Setren. Air Terjun Setren terdapat di Desa Setren Kecamatan Slogohimo Wonogiri. Letak air terjun ini sekitar 30 km arah timur dari Kota Wonogiri. Setiap hari lokasi wisata ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang biasanya oleh pasangan muda-mudi serta para pecinta alam.




6. Arena Papan Luncur Olahraga Gantole

Gantole dan paralayang merupakan salah satu olahraga yang cukup menantang sehingga diperlukan nyali yang tinggi. Di Kabupaten Wonogiri juga terdapat tempat khusus yang dapat digunakan untuk olahraga gantole ini. Tempat ini berada di bukit Desa Sendang. Arena papan luncur ini sudah biasa digunakan oleh atlet gantole dan paralayang tingkat jawa Tengah. Ada 2 tingkat ketinggian, yaitu 200 meter dan 400 meter. Bagi anda yang ingin mencoba olahraga ini dapat langsung datang ke Wonogiri.


7. Wisata Spiritual Kahyangan

Wisata Spiritual ini biasanya digunakan oleh warga masyarakat untuk nenepi dan tirakat. Dalam adat Jawa tirakat ini biasanya untuk meraih suatu tujuan. Wisata Spiritual Kahyangan terdapat di Kecamatan Tirtomoyo wonogiri. Menurut warga sekitar, kahyangan merupakan tempat dimana pendiri kerajaan Mataram Sutowijoyo melakukan tirakat. Dalam tirakatnya ini Sutowijoyo dapat berkomunikasi dengan Ratu Kidul dan melakukan perjajian untuk membangun Kerajaan Mataram. Dalam sejarah memang Kerajaan Mataram ini akhirnya dapat menguasai tanah Jawa dan menjadi salah satu kerajaan yang disegani di nusantara.

8. Goa Putri Kencono

Goa Putri Kencono memiliki pemandangan yang sangat indah yaitu berupa stalagtid dan stalagmid di sepanjang goa. Goa ini memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki luas sekitar 1000 m2 serta jalurnya yang dapat menmbus bukit disebaliknya. Goa Putri Kencono terdapat di Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro Wonogiri atau berjarak 40 km dari Kota Wonogiri.









9. Museum Wayang Indonesia

Museum Wayang Indonesia yang berada di Wonogiri ini memiliki kemiripan dengan Museum Wayang yang berada di Jakarta yaitu sama-sama menyimpan koleksi berupa wayang yang merupakan warisan kebudayaan adiluhung masyarakat Jawa. Wayang yang menjadi koleksi museum ini ada berbagai macam diantaranya adalah wayang kulit, wayang suket, wayang golek, topeng dll. Dengan adanya museum wayang ini diharapkan dapat menjadi wahana pembelajaran bagi muda-mudi untuk mengenal salah satu kebudayaan asli Indonesia. Museum Wayang di Wonogiri ini tepatnya berada di Kecamatan Wuryantoro.




10. Museum Karst Dunia

Museum karst Dunia ini berada di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro Wonogiri atau berjarak sekitar 38 km dari Kota Wonogiri ke arah selatan. Pengertian Karst berdasarkan Wikipedia adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. Karst yang berupa pegunungan kapur ini membentang dari Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pacitan. Museum Karst dunia dibangun untuk tujuan menyediakan informasi tentang kawasan karst kepada semua pihak untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata yang bersifat edukatif, konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

11. Alas Kethu

Alas Kethu di Wonogiri merupakan sebuah hutan di di daerah Kota wonogiri seluas 40 ha yang dijadikan sebagai paru-paru Kota. Alas Kethu Wonogiri banyak ditumbuhi pepohonan yang telah berumur ratusan tahun seperti jati, mahoni dan kayu putih. Konon kabarnya dahulu pada saat pembangunan KEraton Surakarta, salah satu material yang dipapai adalah kayu dari Alas Kethu Wonogiri. Kayu-kayu ini dihanyutkan melalui Bengawan Solo sampai ke Solo. 

12. Air Terjun Binangun Watu Jadah

Air Terjun Binangun Watu Jadah merupakan tempat wisata yang masih tersembunyi di Wonogiri. Tempat ini belum banyak orang yang tahu, karena untuk mencapai tempat ini dibutuhkan perjalanan darat dengan berjalan kaki sekitar satu jam, melewati sawah dan perbukitan Pegunungan Lawu Selatan. Air Terjun Binangun Watu Jadah ini terletak di wilayah Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri.





SUMBER : http://tempatwisatadaerah.blogspot.com/2015/03/12-tempat-wisata-di-kabupaten-wonogiri.html

Senin, 13 April 2015

Tugas Softskill Bulan ke 2 Bahasa Inggris Bisnis 2


The Degrees of Comparison in English grammar are made with the Adjective and Adverb words to show how big or small, high or low, more or less, many or few, etc., of the qualities, numbers and positions of the nouns (persons, things and places) in comparison to the others mentioned in the other part of a sentence or expression.
An Adjective is a word which qualifies (shows how big, small, great, many, few, etc.) a noun or a pronoun is in a sentence.
An adjective can be attributive (comes before a noun) or predicative (comes in the predicate part):
e.g.  He is a tall man. (‘tall’ —  adjective – attributive)
This man is tall.  (‘tall’ —  adjective – predicative)
An Adverb is a word which adds to the meaning of the main verb (how it is done, when it is done, etc.) of a sentence or expression.
It normally ends with ‘ly’, but there are some adverbs that are without ‘ly’:
e.g.  She ate her lunch quickly.   He speaks clearly.  They type fast.

Kinds of comparison:

1. POSITIVE DEGREE: Tom is tall a boy.
In this sentence the word ‘tall’ is an adjective telling us how Tom is.  There is no other person or thing in this sentence used to compare Tom with, but it is the general way of saying about persons, animals and things that they have some quality (here ‘tallness’) above average in general sense. The adjective word ‘tall’ is said to be  in the “positive form”.
This comparison is called “positive degree” comparison.
There are two more comparisons with the ‘positive form’ of the adjective words. They are:
(i)  Degree of Equality: This comparison is used to compare two persons, animals or things to tell us that they are equal – having the same quality.

There are  two cats with the same height and weight, and look the same except for the colour.
Therefore we say:
The brown cat is as beautiful as the grey cat.  (= Both the cats are the same.)
The word “beautiful” is an adjective in the ‘positive form’, and with the conjunction as…as  it expresses the ‘degree of equality’.
(ii)  Degree of Inequality: This comparison is used to compare two persons, animals or things to tell us that they are not equal – not having the same quality.
The brown cat is not so beautiful as the black & white cat.         (= They are not the same.)
The word “beautiful” is an adjective in the ‘positive form’, and with the conjunction so…as (and the negative ‘not’) it expresses the ‘degree of inequality
2. COMPARATIVE DEGREE:

Tom is a tall boy.                   Tom is taller than his sister.                                               
In the second sentence the word ‘taller’ is an adjective used to compare the ‘tallness’ of these two persons – Tom and his sister – and to tell us that Tom has more of the quality of ‘tallness’.
Therefore, an adjective word which shows the difference of quality between twotwo groups of persons, animals or things is said to be in the ‘comparative form’. persons, animals or things, or
This comparison is called “Comparative Degree”.
There are two more degrees of comparison with the ‘comparative form’ of an adjective. They are:
(i)  Parallel Degree: This comparison is used to show that the qualities of two items (adjectives or adverbs) talked about in the given sentence go parallel, i.e. if one quality (adjective or adverb) increases, the other quality (adjective or adverb) increases, and if one quality decreases, the other quality also decreases.

The bigger the box, the heavier it is.
(ii)  Progressive Degree: This comparison is used to show that the quality of a thing (adjective or adverb) talked about in the given sentence increases as the time passes, for example:
MON      TUE         WED       THU        FRI          SAT         SUN

25° 27° 30° 33° 35° 38° 40°

It’s getting hotter and hotter day by day.  [as the time passes the temperature increases] OR The days are getting hotter and hotter.
3. SUPERLATIVE DEGREE:

A musk ox is a large animal.         An elephant is larger than a musk ox.
The blue whale is the largest of all animals.
The blue whale is the largest of all animals in the world.
In this sentence the word (the) ‘largest’ is an adjective used to compare the “largeness” of the blue whale and to tell us that the blue whale has the most quality of ‘largeness’.
This comparison is used to compare one person, animal or thing with more than two persons, animals or things (the rest of the group of more than two), and to say that the particular one has the highest degree of that       particular quality (here the comparison is between the blue whale and the rest of the animals, more than two). The adjective ‘large’ is said to be in the ‘superlative form’

sumber: http://www.weblearneng.com/the-degrees-of-comparison

Tugas Softskill Bulan ke 2 Bahasa Inggris Bisnis 2



Exercise 26, page 107
1.       Well
2.       Intense
3.       Brightly
4.       Fluent
5.       Fluently
6.       Smooth
7.       Accurately
8.       Bitter
9.       Soon
10.   Fast

Exercise 27, page 109
1.       Terrible
2.       Well
3.       Good
4.       Calmly
5.       Sick
6.       Quickly
7.       Diligent
8.       Vehemently
9.       Relaxed
10.   Noisy

Exercise 28, page 114
1.       As soon
2.       More important
3.       As well as
4.       More expensive
5.       As hot as
6.       More talented
7.       More colorfull
8.       Happier than
9.       Worse than
10.   Faster than

Exercise 29, page 114
1.       Than
2.       Than
3.       From
4.       Than
5.       As
6.       Than
7.       As
8.       Than
9.       Than
10.   From

Exercise 30, page 117
1.       Better
2.       Happiest
3.       Faster
4.       Creamiest
5.       More colorfull
6.       Better
7.       Good
8.       More awkwardly
9.       Least
10.   Prettier
11.   The better
12.   From
13.   Less impressive
14.   The sicker
15.   Than
16.   Twice as much as
17.   Few
18.   Much
19.   Farthest
20.   More famous

Exercise 31, page 118
1.       Twelve stories
2.       Languages
3.       Three acts
4.       Two days
5.       79 pieces
6.       Five shelves
7.       16 ounces
8.       Six quarts
9.       Bricks
10.   Ten speeds

Exercise 32, page 120
1.       People enough
2.       French enough
3.       Enough time
4.       Fast enough
5.       Soon enough
6.       Enough early
7.       Hard enough
8.       Slowly enough
9.       Enough flour
10.   Books enough